RINAI HUJAN DI KOTA ENREKANG
Enrekang…
itulah kota dimana aku lahir, setelah ibuku melahirkan, hehehehe… aku lahir
pada tanggal 22-maret tahun 1996. Enrekang… kota yang indah bagiku, seantero
gunung-gunung yang eksotik berjejeran, dan aliran sungai dan jalanan yang
bersih, ditambah dengan indahnya pemandangan air terjun alami lewaja.
Enrekang.. Kau terkenal dengan gunung nonamu yang sangat indah bagaikan surga
yang ada di dunia. Vila, situs pemakaman, jembatang gantung, dan gua
peninggalan jepang menjadi pelengkap keindahan kotamu. Dangke susu, daging
kerbau, ikan bandeng kering, nasu cemba da kopi kalosi merupakan makanan yang
sangat enak untuk di nikmati.. Ohhh.. Enrekang… i love u :D
sebuah puisi akan menjadi kata sambutan dalam cerita yang ku buat…
ini puisinya… judulnya
“PEGHIANATAN”
sakit hati, kecewa, bahkan merasa dikhianati….
Menghantui distiap waktuku…
qu tak pernah menyangka semua ini akan terjadi…
mengapa harus aku…?
Mengapa terjadi padaku…?
Begitu cepat kisah ini berakhir…
setelah semua kisah klasik yg kita lalui bersama…
Tak pernahkah
kau berfikir…
bagaimana hatiku ini…
apa salahku…?
Apa kekuranganku…?
Sehingga kau tega menghianatiku…
Hati ini betul betul terluka….
Ingin berteriak…
puaskah kau dengan semua ini…
bahagiakah kau dengn ini…
tlah lama ku jalani bersamamu
tak satupun kisah
dapat ku lupakan..
Hari-hari
ku lewati dengan indahnya
betapa
ku mencintaimu...
Namun
itu dulu...
Kini ku menatap langit..
Akankah diriku penuh salah
saat bersamamu...
Kau
tak lagi disini,
namun
bersamanya..
Kau
buang semua kenangan itu,
hancurkan
hati ini...
Sudah beribu air mata,
ku teteskan...
Ku bersumpah,!
Tak pernah terima,
pengkhianatan ini....
Kau hencurkan hati hingga tak tersisa
lagi….
Enrekang,
17-maret-2012
Dalam keheningan
malam,desir angin pun kian terasa, rinai hujan yang turun secara perlahan di
kota Enrekang, kuterpaku menatap kilau warna pantulan sinar nan indah membiaskan
keindahan yang terlihat semua dalam transparansi, dingin…..kutarik selimut
menutupi tubuh berharap memberikan kehangatan tapi….. Bukan kehangatan seperti
itu yang bisa menghalau dinginku aku butuh lebih dari itu..!!! Senyummu,
tawamu, pelukkanmu, belaianmu itulah yang aku butuhkan aku membutuhkanmu. Hujan
kini tidak berupa rinai lagi deras, basah, gelegar guntur dan petir
menyambar-nyambar membuatku terpuruk dalam dinginnya malam, aku membutuhkanmu
menggantikan hawa yang tadinya panas, kini berevolusi menjadi dingin. Aku hanya
bisa terdiam membisu di dalam kamar, sambil ku hisap sebatang nikotin dan
menikmati secangkir teh hangat yang ku harap bisa menghangatkan tubuh ku yang
tak hangat lagi, aku pun teringat akan kenangan satu tahun lalu, saat
kita masih bersama terbius dalam lakon kisah klasik masa putih abu-abu yang indah
dan sangat romantis di tanah enrekang. Tak lama kemudian mataku kini mulai
berat, suara alunan musik harmonis dari ponsel milikku pun membuatku tak kuasa
menahan rasa ngantuk yang melanda, perlahan-lahan mataku pun mulai tertutup.
Pagi pun tiba,
matahari pun memancarkan kembali sinarnya yang membuat cuaca di desa cakke yang
tadinya gelap kini berubah menjadi terang, suara-suara burung pun terdengar
sampai ke telingaku, aku pun terbangun dari tidurku. Dengan perasaan yang lagi
fall in love, aku pun dengan semangat melewati tanjakan-tanjakan gunung
enrekang yang sangat eksotik, untuk otw ke sekolah ku.
Iasz, itulah
nama panggilanku, aku adalah seorang photographer yang selalu membuat orang
tersenyum di saat lensa kamera yang ku dapat dari hasil keringatku sendiri
memancarkan sinarnya. Aku adalah pelajar di sma neg.1 anggeraja kab.enrekang.
Aku bertempat tinggal di kec. Anggeraja kab. Enrekang. Hari hari ku jalani
dengan sendiri dan penuh dengan cerita yang manis bercampur pahit yang tertulis
rapi di dalam kertas putih di dalam buku harianku.
Setelah aku
sampai disekolah, aku lalu melangkahkan kaki ku ke kelas, tiba-tiba… “plakk” tanpa sengaja aku menabrak
seorang cewek, yang ternyata itu adalah perempuan yang membuat ku jatuh cinta.
Dia adalah dian, siswa kelas xi ipa 2. Aku dan dian lalu terjatuh, teman-teman
yang ada disekililingku pun tertawa, dan dengan perasaan yang sangat malu, aku
pun lalu lari mencari tempat sembunyi, aku pun merasa aman, lalu ku ambil
ponsel yang ada di sakuku untuk mengirim pesan ke dian untuk meminta maaf atas
ulahku yang mungkin membuatku merasa bersalah. Dian pun membalas pesanku “iya ngak apa-apa, aku juga nggak hati-hati kalo jalan.. Hehehe ....”, aku pun lega
karena dian menerima permohonan maafku.
Ketika bel tanda
pulang sekolah berbunyi, aku dan teman-teman kelasku, bergegas ke gunung nona,
untuk mengambil beberapa gambar untuk dijadikan buku agenda untuk kelasku.
Memang indah pemandangan yang ada di gunung nona tersebut, habis itu kami lalu
ke gunung lakawan, yang tidak kalah menawan dengan gunung nona.
Kini senja mulai tiba, matahari pun tebenam, kami pun menyaksikan sebuah
pemandangan yang sangat indah, dan memamfaatkan momen itu dengan mengambil pose
di depan matahari terbenam tersebut. Setelah matahari terbenam, pastinya hari
akan menjadi gelap kembali, hal itu membuat kami bergegas kembali kerumah
masing-masing, tapi sebelum kami pulang, aku dan temanku rifki menyempatkan
diri untuk singgah di jembatan gantung yang ada di kecamatan cakke, kami pun
duduk di tengah jembatan gantung tersebut sambil memandang bintang-bintang yang
berkedap-kedip diatas langit.
Entah apa yang
terjadi, tiap kali aku menyempatkan tubuhku berada di jembatan gantung sungai
lasape, sambil melihat bintang-bintang yang ada diatas langit, aku seperti melihat
pancaran sinar mata dian, yang berhasil
menggodaku terjebak dalam kesalahan termanis. Yah! Mencintai dian adalah kesalahan bagiku, namun juga mencintainya
adalah dosa terindah yang pernah kuperbuat.
Memang betul, aku mencintai dian, namun aku tidak kuasa untuk
mengungkapkannya, memang benar, aku mencintai dian, namun rasa itu hanya
tersimpan dihatiku. Ketika melihatnya
tersenyum adalah hal yang paling indah bagiku, dan setiap kali aku berada
disisinya aku hanya bisa terdiam dan membisu, mengapa hal ini bisa terjadi ?
Ataukah mungkin tuhan menciptakanku sebagai manusia yang pemalu terhadap
perempuan ? Hahahaha... Aku hanya bisa tertawa di dalam kamar, layaknya orang
yang galau terhadap perasaan. Hmmm... Dari pada aku memikirkan sesuatu yang tak
masuk akal, aku memutuskan untuk tidur saja.
Tak berselang lama kemudian, ponsel yang ku letakkan disamping bantalku berbunyi, aku pun kaget dan langsung
terbangun dari tidurku, ternyata kawanku, rifki menelpon.
“haloo... Iasz.. !! Kata rifki yang
berbicara lewat telpon.
“iya, rif.. kenapa telfon tengah malam?”,
jawab aku.
“begini rif, aku mau minta tolong sama kamu !” Tanya si rifki
“ minta tolong untuk apa rif ?”
“hmmm.. aku ingin jadian sama salah satu perempuan, dan aku butuh kamu jadi mak
comblangnya !”.
”ooo...kamu lagi jatuh cinta ? Hmmm.. Boleh-boleh ! Jawab aku.
“hehehe.. Iyaaa..” Jawab rifky yang tertawa.
“hmmm.. Jadi siapa ceweknya, rif ? Tanya aku yang mulai penasaran
“ dian anak kelas xi ipa 2, iasz, kamu kenal tidak ? Jawab rifky dengan pelan
pelan.
Aku pun langsung kaget mendengar nama “dian” yang disebut rifki, bagaimana
tidak kaget ? Kalau cewek yang akan aku jodohin sama sahabatku rifky, adalah
cewek idaman ku selama ini. Aku dengan terpaksa berkata
“iyaa, rif, aku kenal !
“hmmm. Tolong comblangin aku sama si dian yah ? Tanya rifki.
“iyaa.. Rif, tapii.. ??
“ahh udah, aku percaya kok kalo kamu yang comblangin pasti bakal jadian deh !
Ucap rifki yang memotong pembicaraanku.
“okelah rif, aku akan usahakan.!” Kata aku dengan terpaksa.
“ok, makasih iasz.! Kata rifki, yang kemudian menutup telpon.
Aku pun berpikir, bahwa aku merasa di khianati oleh rifki, namun itu tidak
benar karena aku belum pernah mengatakan ke rifki kalau aku punya rasa sama si
dian, aku hanya bisa terdiam, menggaruk kepala dan menyesal, karena aku
hanyalah orang yang bodoh dan pemalu, yang mengungkapkan cinta kepada dian saja
aku tidak bisa. Payaaahhhhhhhhhhhhh...... Itulah kata yang sangat pantas untuk orang sepertiku.
Keesokan harinya, seperti biasa, aku pergi ke sekolah.
“ iasz... Iasz...!” Rifki memanggil ku dari belakang. !”Aku pun menoleh
“ehh.. Rifky..” Jawab aku.
“nanti, temanin aku ketemu dian yah ? Kata rifki dengan nada yang sangat serius.
“ooohh.. Iya rif, pasti !” Jawab aku yang masih kecewa dengan rifki.
“ok iasz, aku tunggu di depan sekolah yah !” Kata
rifki.
Pas bel tanda
pulang sekolah berbunyi, si rifki lalu menunggu aku di depan sekolah dengan
menyandarkan tubuhnya di dinding gerbang besi yang mulai berkarat itu, tak
berselang lama kemudian dian pun lewat di hadapan rifki, dan tanpa basa-basi,
rifki lalu menghadang dian, aku yang waktu itu hanya bersembunyi di belakang
pos piket, hanya bias terdiam, dan tidak bisa berkata-kata, si rifki pun
melakukan proses menyatakan cintanya pada si dian.
“dian, boleh minta waktunya sedikit yah ?”
Kata rifki dengan lidah yang agak keluh.
“hmmm.. untuk apa rif ?” Jawab dian yang agak kebingungan.
“begini
ian, aku
mau bilang kalo aku
punya rasa cinta sama
kamu”
kata rifki. Aku pun keget dan hatiku mulai terasa sakit bagaikan ditusuk busur
panah saat rifki mengungkapkan cintanya kepada dian.
“oooo.. Hmmm.. !!” Jawab dian.
“dian, kamu
mau nggak jadi pacarku ? Kata rifki
dengan lidah yang masih keluh.
“ah ? Pacar ?? Hmmm.. Pikir-pikir dulu yah, rif !! Kata dian yang terkaget.
“hmm.. Okelah, tapi kamu harus ngasih
jawaban yah ? Kata rifki yang mulai tersenyum.
“ok rif !” Jawab dian yang juga tersenyum.
Setelah
percakapan itu selesai, dian pun pergi, aku yang tadinya bersembunyi di balik
pos piket, kini menampakkan diri dihadapan rifki.
“iasz, akhirnya aku
bisa ngungkapin perasaanku ke dian” kata rifki yang terlihat bahagia.
“oooo.. Baguslah !” Kataku dengan muka
yang pasrah.
“hmmm.. Tapi iasz, bantu aku yah..!” Kata
rifki yang minta tolong ke saya.
“boleh, tapi caranya gimana rif ?” Jawab aku yang agak
bingung.
“hmm.. kamu
dekatin dia dan bujuk dia biar mau jadi pacar gue yah iasz ?” Kata rifki.
“aaa ? Dekatin ? Okelah !” Jawab gue dengan nada yang agak ragu-ragu.
Ketika sore
mulai tiba, aku pergi ke situs tontotan yang merupakan situs peninggalan
prasejarah dimana terdapat mandu atau erong sebagai wadah kubur pada zaman
sebelum masuknya islam, untuk menghibur diriku yang terjebak cinta, bagaimana
tidak ? Orang yang selama ini aku idamkan untuk menjadi kekasih hatiku, kini
hanyalah sebuah mimpi yang harus dimusnahkan, karena ada seseorang yang mungkin
lebih mencintai dian, yang tak lain orang itu adalah sahabat ku selama ini,
yaitu rifki. Aku memang bodoh… bodoh.. Pemalu… banci.. Payah.. Yang mengatakan
cinta saja tidak bisa, aku pun merenung sambil membaringkan badanku diatas batu
sambil menghisap sebatang nikotin, dan menikmati indahnya mentari yang terbenam
di sebelah barat.
Keesokan
harinya, aku mempunyai misi, yaitu membujuk dian untuk menjadi pacar rifki,
dengan perasaan yang masih agak malu-malu tapi mau, aku mendatangi dian.
“dian, lu benar-benar mau nggak? Jadian ama rifki ? Kata aku dengan lidah yang
agak keluh.
“hmmm.. Gimana yah ?” Kata dian yang masih bingung.
“dian, kamu
benar-benar suka yah ama rifki?” Tanya aku lagi.
“gini iasz, aku
tu juga sebenarnya suka sama rifki, tapi ada orang yang lebih aku
suka” jawab dian.
“ah ? Siapa orangnya ian ?” Tanya aku yang mulai penasaran.
“ada dehh… pokonya ada tapi aku nggak mau kasih
tau.” Jawab dian yang dengan senyum yang sangat indah bagiku.
“ganteng nggak ? Hmm.. Ato gantengan saya ? Hehehehe.”
Kata aku yang bercanda.
“hehehe.. Gantengan kamu lah?
Hehehehe..!” Si dian mulai bercanda juga.
“hmmm.. Hehehe” kata aku yang hanya bisa tertawa.
“tapi masalahnya, orang itu belum juga ngungkapin perasaannya, padahal aku
sudah lama nungguin dia.”
“hmm.. Mungkin dia ngga tau kalau kamu
suka sama dia atau kamu ngga ngasih harapan kali ?” Kata aku yang pengen
tau lebih dalam.
“hmmm.. Mungkin iasz, tapi kalo dia belum juga ngungkapin perasaannya, terpaksa
aku
yang akan ngungkapin perasaanku pada dia,! Kata
dian dengan serius.
“ehhh.. Tapi kan kamu cewek, masa cewek yang nembak cowok ?”
“hmm.. Iasz, aku
nggak peduli kalo aku ini cewek, yang
penting rasa yang selama ini bersembunyi di hati aku
terungkap.” Kata dian yang optimis.
Setelah lama aku
berdialog sama dian, aku lalu kembali ke kelas untuk menemui rifki.
“riff… ada berita yang kurang enak!” Kataku.
“apa iasz ?
“gini rif, sebenarnya dian itu suka sama kamu, tapi ada orang
yang lebih dia suka dibandangin sama kamu.
“ah.? Siapa rif ?
“aku ngga’ tau
rif, si dian ngga ngasih tau sih ?”
“oooo.. Hmm.. aku
harus bertemu dengan dian sekarang iasz”
“untuk apa rif.?
“aku
pengen minta jawabannya sekarang, biar aku ngga lagi
dihantui rasa dilema”
“okelah, kalau itu mau kamu !
Si rifki lalu
menemui si dian, setelah sampai, kedua matanya pun saling bertemu, si rifki
yang tadinya meminta jawaban memulai dialognya.
“dian.. Gimana dian ? kamu sudah
bisa nggak terima gue jadi pacar kamu ? Kata rifki.
“hmm.. Gimana yah? Jawab dian.
“ayoo donk.. Dijawab ?”
“iyaa gue jadi pacar kamu..” Kata dian
dengan senyum. Rifki pun gembira sambil meloncat-loncat di tempatnya.
Akhirnya mereka
benar-benar jadian. Sungguh sakitnya hatiku ketika aku tahu bahwa dian dan rifki
sudah jadian, sakit memang… kecewa.. Bahkan hati ini terasa ingin hancur, jika
ku tahu bahwa cinta yang selama ini aku bangun ternyata hancur dan hanya
meninggalkan puing-puing penyesalan. Tapi ada satu harapan yang ku pegang yaitu
orang yang dian suka itu adalah aku. Aku sangat yakin bahwa orang yang
diam-diam dian suka adalah aku.
Aku yang kembali
sakit hati, melampiaskan perasaan itu dengan mengajak teman-teman kelasku untuk
berekreasi di salah satu tempat permandian air terjun yang ada di kab. Enrekang
yaitu permandian alam lewaja.”Wooowwwww”itulah
kata yang pas untuk air terjun yang ada di kab. Enrekang tersebut, bagaimana
tidak airnya yang jernih dan bersih membuat tubuh ku menjadi segar ketika ku
celupkan badan ku ke dalam air, suara kicauan burung yang merdu dan suara
gemuruh air terjun menghiasi perasaanku.
Ketika dalam
perjalanan pulang ke rumah aku dan teman
sekelasku bertemu dengan rifki dan dian yang sedang kencan di vila bambapuang
yang merupakan vila yang sangat indah dan tempatnya sangat strategis, karena
berhadapan langung dengan gunung nona, tak kuduga dan ku sangka ternyata dian menatap ku, aku pun juga matanya, entah
apa yang ada dalam pikiranku, tiap kali aku melihat
sinar mata si dian, maka tiap kali juga aku melihat fatamorgana surga
mirip dengan gunung nona yang dihiasi
dengan warna dan pemandangan yang sangat indah yang sebenarnya itu adalah neraka.
“tidak,
ini tidak boleh terjadi”,bisik malaikat dalam hati yang mencoba menyadarkan aku
sendiri yang telah membuat keadaan seperti ini. Aku sendiri yang telah
menjodohkan dian dengan sahabatku rifki.
Hingga akhirnya misi ini berhasil.
tiba-tiba dian
datang dihadapanku dengan mengucap kata cinta yang berhasil membuatku melayang
tinggi. Higga akhirnya aku sadar dan terjatuh kembali.
“seharusnya kata cinta itu bukan buatku, seharusnya kau ucap itu untuk
sahabatku.”
“ yah, untuk sahabatku, rifki. Dia lebih berhak, pengorbanannya untukmu lebih
besar, bahkan mungkin dialah yang lebih bisa membuat harimu lebih berwarna
dengan kehangatan dan kelembutan yang dia miliki.”
“kenapa kau ucapkan kata itu untukku?”
“tak sepantasnya aku mendengar kata cinta itu darimu” ucap aku yang merasa
kecewa.
“iasz,kenapa kau diam? Kau tidak suka denganku. Aku tahu kau selalu berusaha
mendekatkanku dengan sahabatmu itu, tapi iasz, bukan dia yang aku mau”,tutur si
dian penuh dengan kelembutan.
“kenapa,..?”Tanyaku mencoba mencari tahu alasannya.
“kenapa kau bilang....? Bukannya dari dulu kita sudah saling mengenal. Aku
lebih mengenalmu daripada rifki dan aku lebih suka kepribadianmu daripada
rifki.
“ sebelum kau mempertemukanku dengan rifki !”
Aku sudah jatuh hati padamu iasz,hingga
akhirnya kau mencoba untuk mendekatkanku dengan rifki. Ucap dian yang mulai
meneteskan air matanya.
“gue pikir jika lu dekat dengan rifki, gue akan memiliki banyak kesempatan
untuk melihat senyummu bahkan membuatku selalu jatuh cinta kepada lu.” Kataku
yang menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
Tapi sayang
sekali, dugaanku ternyata salah, tak sedikitpun kau menoleh padaku. Bahkan kau
selalu berusaha membuat waktu agar kau dan rifki bisa jalan berdua..” Mendengar
kata-kata emosional dari rifki, sahabatku yang berusaha aku jodohkan dengan
dian membuatku terdiam seribu bahasa. Tak sepatah katapun bisa aku lontarkan
untuk membalas pernyataan yang berhasil membuatku kalah telak. Suasana di vila
bambapuang yang semula damai kini menjadi gempar, saat si dian berkata…
“kenapa kau lagi-lagi diam iasz, ayo jawab pertanyaanku iasz. Kenapa kau hanya
diam iasz? Padahal kau tak pernah kalah dalam adu argumen, kau paling jago iasz
kalau adu argumen. “tapi kenapa kali ini kau hanya diam?”
“ah! Mungkin kau benar-benar tak pernah menganggapku, ya sudahlah kalau begitu.”
“dian, andai saja kau tahu perasaanku
yang sebenarnya. Andai saja kau ucapkan kata cinta itu dari dulu, sebelum rifki
memintaku untuk menjadi perantara agar dia bisa dekat denganmu. Aku tak mungkin
mengatakan yang sebenarnya . Pengorbanan rifki untukmu lebih besar daripada
aku. Bahkan cinta rifki untukmu juga lebih besar. Sementara aku, aku tak pernah
berbuat sedikitpun untuk menunjukan rasa sayang padamu. Lagipula, aku tak
mungkin menghancurkan perasaan sahabatku sendiri. Aku yang telah membuat kalian
lebih dekat. Hingga sahabatku rifki jatuh amat dalam pada perasaan cinta dan
sayang untukmu dian. Seandainya aku bisa katakan semua ini dihadapanmu.
Seandainya kau bisa mendengar langsung kenyataan ini. Kali ini, aku hanya bisa
mengatakan kenyataan ini di bawah derasnya hujan agar kau tak bisa
mendengarnya. Biarlah gemuruh petir dan derasnya hujan yang menghiasi vila
bambapuang ini mendengarnya karena aku tak ingin melukai kalian. Aku tahu kau
pasti bahagia dengannya. Aku yakin rifki pasti bisa memberikan kebahagiaan dan
warna yang cerah dalam harimu. Aku yakin itu.....!!!
Alangkah
terkejutnya Rifki saat ia mendengar ucapan Dian, perempuan yang kini mengisi
hari-harinya,ternyata hanya suka temannya sendiri yaitu Aku. bukan sekedar
teman bahkan Rifki telah menganggapku kakak nya sendiri.
“benar kau menyukai Iasz, dian ?”. tanya Rifki , Dian menangguk lemah , Aku pun
mulai mendekati Dian dan merangkulnya.
“iya aku menyukai Iasz itu sudah sejak
lama” , Ucap Dian menjelaskan.
“jadi karena dia kamu minta putus, Cuma gara-gara dia kamu mengakhiri hubungan
yang sudah kita jalanin, dua bulan Dian, dua bulan kita berpacaran dan kamu mengakhirinya hanya karena
dia ?, temanku sendiri”, kata Rifki.
Air mata Rifki sudah tak terbendung lagi, kini
semua telah terjawab sudah, Dian perempuan yang
begitu Rifki cintai dan aku teman yang
telah ia anggap kakaknya sendiri telah berhasil membuat Rifki
terluka, aku merasa telah mengkhianati Rifki ,
“maafkan aku rifki,aku nggak
bermaksud merebut Dian dari hatimu, kami
saling mencintai Rifki,tolong mengertilah’. Ucapku
, aku lalu mendekati Rifki berniat untuk
menahan badannya
yang hendak roboh,namun di tepisnya tanganku dari bahu nya.
“hidup ini
pilihan Rifki,jadi aku berhak untuk memilih yang terbaik,kamu
jangan egois”. Dian membentak Rifki mungkin karena kesabaran nya tekah habis.
“kamu yang egois Dian,mengakhiri hubungan kita dengan sepihak,lalu kau
pergi tanpa memberikan penjelasan kepadaku,membiarkan aku sendiri dengan sebuah
tanda tanya besar? Dian ... apa kau tidak
mengerti perasaanku saat ini ?”.
“oke,aku akan pergi dari kehidupan kalian, jika itu yang membuat kamu
bahagia,aku tak akan menemui kalian lagi,mungkin aku akan pindah dari sini,
selamat Dian kamu telah bisa memilih yang terbaik ,dan semoga
memang dia yang terbaik.. uhuk...uhuk...” ,Rifki
terbatuk , mulutnya mengeluarkan banyak darah ,begitu pula hidungnya, aku dan Dian terkejut, melihat Rifki
terjatuh dengan mengeluarkan banyak darah dari mulut dan hidungnya
“kenapa
dia ?”. tanyaku
panik.
“dia
terkena leukimia , kanker darah yang obatnya masih susah di temukan”. Ucap Dian sambil menangis histeris di situ,
”sudah
tak bernyawa Ian”. Ucapku yang telah
memeriksa denyut nadinya.
Semua diam,tidak ada yang bicara pandangan aku tetap tertuju
pada tubuh Rifki yang telah terbujur kaku, Dian
semakin histeris,ia masih tidak terima atas kematian Rifki
yang begitu cepat, air mata Dian tak berhenti menetes dari matanya, aku
pun berusaha menenangkan Dian yang begitu histeris di bawah rinai hujan di kota
Enrekang ini.
3 bulan kemudian, Aku dan Dian pun
memutuskan untuk menikah dan saling berharap dan berusaha agar masa depan kami
akan cerah secerah mentari dan seindah pelangi yang berhasil mengusir gelapnya
awan hitam yang akan mendatangkan sebuah hujan.
kami yakin itu !.