Selasa, 19 Februari 2013

PUISI LIPAQ SABBE MANDAR


LIPAQ SABBE MANDAR

Aku mengukir bersama jemari tua yang digoreskan padanya,
Disela
iringan irama Panetteq yang menenun sutra,
Aku merasa dihidupkan dengan jiwa yang hangat,
Seiring putaran Roeng untuk menyempurnakan benang.
Walau ku lihat lelah keriput mulai terlihat,
Dengan kesabaran Ia
memadukan antara kotak dan garis,
Penuh senyum menyambut
benang yang dibuatnya tanpa satupun terlewatkan,
Dan aku mulai membaca lembaran-lembarannya,

Yang penuh pesona dan makna.
Merah, putih, hitam dan biru nan lembut,
Berhiaskan tenunan penuh arti
keagungan, keanggunan,
kesucian,
Diantara kotak dan garis indah nan kuat,

B
erpadu dengan lambang dan motif-motif khas,
Dengan konsep
yang sangat sempurna,
Untuk tetap berjuang mempertahankan kes
empurnaan di kehidupan,
Lipaq Sabbe, keindahan dan kelembutanmu
Tak akan pernah pudar,
Lipaq Sabbe, kaulah warisan budaya leluhur suku Mandar,
Yang akan abadi selalu dan selamanya.